PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pasar
modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara yang
menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan
ekonomi karena dapat menjadi sumber dan alternatif bagi perusahaan. Pasar modal
merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang
diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna
menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Kamaruddin 2004 : 17). Perkembangan yang pesat pada pasar modal saat ini
sangat menarik perhatian investor atau para pemilik
modal untuk berinvestasi di pasar modal.
Berdasarkan
uraian tersebut, penelitian ini diberi judul “”.
Perumusan
Masalah
1. Seberapa
besar pengaruh secara parsial Current Ratio, Earning Per Share dan Return On Equity terhadap return saham ?
2. Seberapa
besar pengaruh secara simultan Current Ratio, Earning Per Share dan Return On Equity terhadap return saham ?
Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan
perumusan mas4aalah diatas, maka tujuan daripada penelitian ini adalah :
- Untuk menganalisis sejauh mana Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap return saham ?
- Untuk menganalisis sejauh mana Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) berpengaruh secara simultan terhadap return saham ?
Hasil dari penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.
Secara Teoritis
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah perbendaharaan atas pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
ekonomi.
2.
Secara Praktis
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
-
- Bagi Penulis
Manfaat penelitian
ini bagi penulis yaitu kesempatan menerapkan teori - teori yang telah diperoleh
diperkuliahan dan menambah wawasan pengetahuan pasar modal dan aktivitasnya
mengenai dividen.
- Bagi
Manajemen
Manfaat penelitian ini bagi manajemen
yaitu memberikan kontribusi bagi manajer dalam menentukan suatu alat pengukuran
kinerja perusahaan.
-
- Bagi Pihak Lain
Hasil penulisan
ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan
dan referensi untuk penelitian dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Variabel-Variabel Rasio Sebagai Pengukur Return Saham
Current Ratio (CR)
Current
ratio adalah ratio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki (Brigham, 2010). Current ratio
sangat berguna untuk mengukur likuiditas
perusahaan, akan tetapi dapat menjebak.
Hal ini dikarenakan current ratio yang
tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual yang tentu saja tidak dapat dipakai untuk membayar hutang.
Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk
penentuan rasio lancar yang seharusnya. Rasio yang rendah menunjukkan risiko
likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya
kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
profitabilitas perusahaan. Aktiva
lancar secara umum menghasilkan return
yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap. (Abdul Halim, 2005).
Rasio Lancar = Aktiva Lancar x 100%
Kewajiban Lancar
Earning Per Share
Bagi para investor yang melakukan analisis perusahaan,
laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis
informasi yang paling mudah dan paling murah didapatkan dibandingkan dengan
alternatif informasi lainnya. Dengan menggunakan laporan keuangan, juga akan
menghitung berapa besarnya pertumbuhan earning yang telah dicapai
perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan. Perbandingan antara jumlah earning
(dalam hal ini adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham)
dengan jumlah lembar saham perusahaan, akan diperoleh komponen (EPS). Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi
yang dianggap paling mendasar dan berguna karena bisa menggambarkan prospek earning
perusahaan dimasa depan. EPS adalah suatu ukuran pendapatan yang akan
diterima oleh pemegang saham. EPS menunjukan jumlah keuntungan yang diperoleh
untuk setiap lembar saham. Investor akan lebih tertarik pada perusahaan yang
memberikan EPS yang tinggi.
Perhitungan EPS dapat dirumuskan sebagai berikut :
EPS = Laba Bersih Setelah Pajak
Jumlah Saham yang beredar
Mekanisme
Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Return
Saham
Hubungan Current Ratio Terhadap Return Saham
Semakin besar current ratio yang
dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk menjaga perfomance kinerja perusahaan yang pada
akhirnya mempengaruhi performance
harga saham. Hal ini dapat memberikan keyakinan kepada investor untuk memiliki
saham perusahaan tersebut sehingga dapat meningkatkan return saham.
Hubungan Earning Per Share Terhadap Return Saham
Harga saham yang tinggi akan mendorong investor untuk menjual saham
tersebut. Jika saham tersebut terjual dengan harga yang tinggi maka investor
akan mendapatkan return yang tinggi.
Jadi, perubahan EPS mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan return saham.
Hubungan Return On Equity Terhadap Return Saham
Tingkat
ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar
ROE semakin besar pula harga saham karena besarnya ROE memberikan indikasi
bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor
akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar
saham cenderung naik (Harahap, 2007).
2.1.2
Return saham
Return
saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya (Ang,
1997). Setiap investasi baik jangka pendek maupun
jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return,
baik langsung maupun tidak langsung (Ang, 1997).
Berdasarkan
pengertian return, bahwa return saham adalah hasil yang diperoleh dari
investasi dengan cara menghitung selisih
harga saham periode berjalan dengan periode
sebelumnya dengan mangabaikan deviden, maka dapat ditulis rumus: Ross et al.
(2003:238)
Ri = Pt - Pt-1
Pt-1
Penelitian Terdahulu
a) Hernendiastoro (2005) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Perusahaan dan Kondisi Ekonomi terhadap
Return Saham dengan Metode
Intervaling (Studi Kasus pada Saham-saham LQ 45)”. Variabel independen yang
digunakan adalah CR, DER, ROA, PER, tingkat inflasi, suku bunga dan kurs,
sedangkan variabel dependennya adalah return saham. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode “purposive sampling”
dan metode analisisnya adalah metode regresi berganda. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pada interval 3 bulanan dan 6 bulanan variabel ROA dan suku
bunga berpengaruh terhadap return saham. Pada interval 12 bulan
hanya suku bunga saja yang berpengaruh
terhadap return saham, sedangkan variabel lain yaitu CR, DER, ROA, PER,
tingkat inflasi dan kurs tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
b) Natarsyah (2000)
“Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Saham,
Kasus Industri Barang Konsumsi Yang Go Public Di Pasar Modal Indonesia”. Teknik
pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive
sampling dengan kriteria perusahaan industri barang konsumsi yang sahamnya selalu
terdaftar dan aktif diperdagangkan sejak 1990 sampai dengan 1997 dengan data
tahunan. Variabel independen yang digunakan terdiri dari Return on Assets (ROA), Return
on Equity (ROE), Divident Payout
Ratio (DPR), Debt Equity Ratio
(DER), nilai buku (book value) dan
indeks beta. Sedangkan variabel dependennya adalah harga saham yang diukur dari
harga saham pada saat penutupan (closing
price) pada periode 31 Desember. Model analisis yang digunakan adalah
regresi berganda dengan model log linier. Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa ROA, DER dan book value berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada level kurang dari 1%
dan risiko sistematik (indeks beta) signifikan pada level kurang dari 10%.
Sedangkan variabel lainnya tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham.
c) Ulupui (2005)
Melakukan penelitian tentang Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi Di BEJ). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio, ROA, TATO, DTE dan return saham. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR, ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan DTE memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan dan TATO menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.
Melakukan penelitian tentang Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi Di BEJ). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio, ROA, TATO, DTE dan return saham. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR, ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan DTE memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan dan TATO menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.
d) Ratnasari (2003)
Dengan menggunakan
metode multiple regression (analisis
regresi berganda) dimana variabel yang diteliti adalah ROA, NPM, DER, PBV,
volume perdagangan dan nilai kapitalisasi pasar. Penelitian ini dilakukan di
perusahaan manufaktur dan perbankan di Bursa Efek Jakarta tahun 1998-2001.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan perbankan dan
untuk menyamakan jumlah sampel maka dari perusahaan manufaktur diambil 14
perusahaan yang aktif diperdagangkan pada kurun waktu pengamatan. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa ROA, NPM, DER, dan PBV berpengaruh signifikan
terhadap return saham sedangkan volume perdagangan dan nilai kapitalisasi
berpengaruh tidak signifikan terhadap return
saham pada perusahaan perbankan.
e) Auliyah dan Hamzah (2006)
Meneliti tentang analisis karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah di Bursa Efek Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan (EPS, dividend payout, CR, ROI dan cyclicality), industri (jenis industri dan ukuran industri) dan makro ekonomi (kurs rupiah terhadap dollar dan PDB). Metode analisis yang digunakan adalah regresi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel karakteristik perusahaan (EPS, dividend payout, CR, ROI dan cyclicality) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syariah.
Meneliti tentang analisis karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah di Bursa Efek Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan (EPS, dividend payout, CR, ROI dan cyclicality), industri (jenis industri dan ukuran industri) dan makro ekonomi (kurs rupiah terhadap dollar dan PDB). Metode analisis yang digunakan adalah regresi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel karakteristik perusahaan (EPS, dividend payout, CR, ROI dan cyclicality) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syariah.
Hipotesis
Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah ditanyakan dalam berdasarkan kerangka konseptual yang dibuat.
Hipotesisnya adalah Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh
terhadap return saham perusahaan automotive and components di BEI.
Berdasarkan tujuan penelitian, landasan
teori, penelitian terdahulu dan kerangka konseptual diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Current Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap return
saham industri automotive and components.
H2 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap return
saham industri automotive and components.
H3 : Return On Equity (ROE) berpengaruh
positif terhadap return saham industri automotive and components.
H4 : Current Ratio (CR), Earning Per
Share (EPS) dan Return On Equity
(ROE) berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap return saham industri automotive and components.
METHODOLOGI
PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Untuk
memberi batasan atas permasalahan yang akan dianalisis, sehingga analisis dan
pembahasan tidak menyimpang, maka penulis perlu memberikan batasan
permasalahan. Permasalahan yang akan menjadi pembahasan penulis adalah pengaruh
faktor-faktor seperti current ratio, earning per share, return on equity dan
return saham pada sub sektor automotive
and components tahun 2004-2010.
Rancangan Penelitian
Penelitian Asosiatif adalah penelitian yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Penelitian
asosiatif merupakan penelitian dengan tingkatan tertinggi dibanding penelitian
deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian asosiatif dapat dibangun suatu
teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala/fenomena (Marzuki, 1999).
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115)
Sampel
Sampel merupakan sub dari
seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari (Sarwono dan Martadiredja,
2008:127). Menurut Sugiyono (2010:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik menurut Jogiyanto
(2008:67) di dalam penelitian adalah sampel yang tepat dan akurat.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive
sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Ada 4 (empat) kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan automotive and components yang terdaftar di BEI sejak tahun 2004 sampai tahun 2010. Hal ini
dimaksudkan untuk data yang berkesinambungan.
2. Perusahaan automotive and components yang telah
menerbitkan laporan keuangan tahunan berturut-turut dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2010.
3. Tersedianya laporan perdagangan saham
emiten setiap bulan selama periode penelitian
4. Tersedianya harga saham bulanan
pada perusahaan automotive
and components pada tahun 2004 –
2010.
Berdasarkan beberapa kriteria-kriteria
di atas, maka jumlah sampel perusahaan sub-sektor Automotive And Components yang memenuhi
kriteria sebanyak 9 (sembilan)
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2010.
Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut
Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian
ini metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda (Multiple Linier Regression
Method) dengan pengolahan data melalui software SPSS (Statistical Package for Social Science).
Model dalam penellitian ini dinyatakan
sebagai berikut:
Y = a + b1X1
+ b2 X2 + b3 X3 + e
Dimana:
Y
= Return Saham
a =
Konstanta
X1
= Current Ratio
X2 = Earning Per Share
X3
= Return On Equity
e =
Error of term atau variabel yang tidak diteliti
Analisis Regresi
Berganda
Dari data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan metode regresi dan dihitung dengan menggunakan program SPSS.
a.Dependent Variabel : RETURN
Berdasarkan output SPSS tersebut secara
parsial pengaruh dari ketiga variabel independen CR, EPS, dan ROE terhadap return
saham
Return
Saham
= 4,593 – 1.563 CR + 0,009 EPS + 0,010 ROE
Persamaan regresi di atas mempunyai
makna sebagai berikut:
1. CR adalah sebesar -1,563. Nilai
koefisien yang negatif menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif terhadap return saham pada industri Automotive and Components yang terdaftar
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2010
2. EPS adalah sebesar 0,009. Nilai
koefisien yang positif menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap
return saham Automotive and Components
yang terdaftar Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2010.
3. ROE adalah sebesar 0,010. Nilai
koefisien yang positif menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap
return saham Automotive and Components
yang terdaftar Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2010.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen).
Pengujian
Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam
regresi dimana variabel dependend tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
·
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi
positif.
· Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
· Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi
negative.
Sesuai
tabel di atas menunjukkan bahwa Durbin-Watson
berada pada nilai 1,678 yang berarti bahwa model regresi tersebut tidak
mengandung autokolerasi
Determinasi
(R2)
Koefisien
determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara
nol sampai dengan satu dan ditunjukan.
Dan
berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai koefisien determinan
(Adjusted R2) di peroleh sebesar 0,079 atau 7,9 %. Hal ini
menunjukkan 7,9% Return Saham
dipengaruhi oleh CR, EPS dan ROE. Sedangkan sisanya sebesar 92,1% dijelaskan
oleh variabel lain.
Hasil Uji F
Uji
statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependennya.
Dari
hasil analisis regresi diatas, tampak bahwa tidak semua diantara ketiga
variabel independen yaitu CR, EPS dan ROE yang berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen yaitu return saham. Dapat dilihat bahwa variabel EPS
berpengaruh signifikan terhadap return saham
dengan tingkat signifikasi 0,14. Hal ini dikarenakan nilai Sig t variabel EPS
lebih kecil dari tingkat signifikasi sebesar 0,05 atau 5%.
Analisis
Hasil Uji f
Dapat dilihat pada tabel dibawah ini
hasil analisis Uji f yang menunjukkan bagaimana pengaruh variabel independen
CR, EPS dan ROE berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen return saham.
Dari
hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel CR sebesar
-0,974 dengan nilai tidak signifikansi sebesar 0,334, dimana nilai ini tidak
signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih besar dari 0,05. Yang berarti bahwa CR berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap return saham. Sedangkan CR
yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih dan persediaan
yang belum terjual, yang tentunya tidak dapat digunakan secara cepat untuk
membayar hutang. Hasil penelitian tersebut
didukung oleh penelitian Auliyah dan Hamzah (2006) yang mengatakan bahwa CR
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Dengan demikian bahwa CR berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap return saham ditolak.
Hipotesis
kedua yang diajukan menyatakan bahwa EPS
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi
untuk variabel EPS sebesar 0,367 dengan
nilai signifikasi sebesar 0,014, dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih
kecil dari 0,05. Maka dari itu EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Secara teori, bahwa EPS
merupakan hasil yang akan diterima oleh para pemegang saham untuk lembar saham
yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. EPS yang cenderung
naik maka kemungkinan keuntungan yang didapat oleh investor lebih besar dari
pada kerugian yang mungkin terjadi. Dengan demikian besarnya EPS dapat
dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dimana EPS yang tinggi
menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan
yang lebih baik kepada pemegang saham. Koefisien
regresi EPS sebesar 0,009 menyatakan bahwa setiap penambahan EPS sebesar 1%
maka akan meningkatkan return saham
sebesar 0,009%. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa Earning Per
Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dalam penelitian ini EPS
memiliki kondisi yang baik. EPS juga mempunyai arah yang positif terhadap return saham yang berarti semakin tinggi EPS maka semakin meningkat
pula return saham. Investor sangat
menyukai EPS karena mencerminkan jumlah rupiah yang akan diperoleh untuk lembar
saham. Selain itu, EPS juga disajikan
pada laporan keuangan sehingga investor
sangat mudah untuk mendapatkan informasinya. Dengan demikian EPS perlu
digunakan oleh investor sebagai pertimbangan pemilihan investasi.
Hipotesis
ketiga menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return
saham. Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk
variabel ROE sebesar 0,25 dengan nilai signifikansi sebesar 0,856, dimana nilai
ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih besar dari 0,05. Hal ini mendukung pendapat Syabib Natarsyah
(2000), yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Dengan demikian
hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham ditolak. Koefisien regresi ROE sebesar
0,010 menyatakan bahwa setiap penambahan ROE sebesar 1%, maka akan meningkatkan
return saham sebesar 0,010%.
Penjelasan Secara Silmultan
Pengujian hipotesis uji F digunakan
untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh yang
bermakna terhadap variabel terikat.
Ho : b1, b2, b3, b4 = 0 ; secara serempak current ratio, earning per share dan return on equity tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia.
H1 : b1, b2, b3, b4 ≠ 0 ; secara
serempak current ratio, earning per share
dan return on equity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham pada
perusahaan Automotive And Components
di Bursa Efek Indonesia.
Dari hasil pengujian
simultan diperoleh sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan diatas
dapat dijelaskan bahwa Fhitung>Ftabel sehingga Ho ditolak artinya
variabel-variabel bebas (independent variable) yaitu CR, EPS dan ROE tersebut
secara simultan/serempak berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent
variable) yaitu Return Saham.
Dari hasil pengolahan data juga terlihat bahwa variabel independen yaitu CR,
ROE dan EPS mempunyai signifikansi Fhitung sebesar 0.049 lebih kecil dari
tingkat signifikansi 0.05. Bahwa secara simultan variabel independen CR, EPS
dan ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Automotive And Components di Bursa Efek
Indonesia.
Kesimpulan
Penelitian ini yaitu untuk
menganalisis pengaruh CR, EPS dan ROE
terhadap return saham pada perusahaan Automotive and Components. Hasil
pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga
variabel independen (CR, EPS dan ROE) dan satu variabel dependen return saham
menunjukkan bahwa:
1. Secara
parsial variabel CR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
saham sub sektor automotive and
components. Keadaan kewajiban lancar perusahaan pada periode penelitian
lebih besar daripada aktiva lancar, sehingga mengakibatkan rasio ini bernilai
negatif yang akan berdampak pada turunnya return saham.
2.
Secara parsial variabel EPS berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham sub sektor automotive and components. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa bahwa tinggi nilai perusahaan disebabkan
oleh kinerja manajemen dan juga dipengaruhi faktor-faktor sehingga EPS berada
dalam kondisi baik.
3.
Secara parsial variabel ROE berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap return saham sub sektor automotive and components. Variabel ROE
yang tidak signifikan menunjukkan bahwa nilai laba setelah pajak (EAT) menjadi
salah satu ukuran investor dalam berinvestasi di pasar modal.
4.
Berdasarkan hasil pengujian secara
simultan variabel independen CR, EPS dan ROE berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham sub
Automotive and Components.
Saran
1. Bagi
investor harus mempertimbangkan sebelum melakukan investasi dengan cara
menggunakan fundamental keuangan dan dapat dipakai sebagai masukan bagi
investor dan para pelaku pasar modal dalam melakukan pengambilan keputusan
berinvestasi.
2. Bagi
perusahaan perlu meningkatkan kinerja keuangan terutama profitabilitas untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu. menilai perubahan potensial
sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan dimasa depan.
3. Penelitian
selanjutnya sebaiknya perlu menambah rasio keuangan sebagai variabel independen
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini yang mempunyai pengaruh terhadap
return saham.
Daftar Pustaka
Ahmad,
Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Kedua.
Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
Ang, Robbert. 1997. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft.
Auliyah, Robiatul dan Hamzah, Ardi.
2006. “Analisa Karakteristik Perusahaan,
Industri Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Dan Beta Saham Syariah Di Bursa Efek
Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Arthur J. Keown dkk. 2000. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Brigham,
F. Eugene dan Joel, F. Houston, F., 2010. Fundamental
of Financial Management, Edisi Sepuluh, Alih Bahasa Yulianto, Ali
Akbar, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
http//:www.idx.co.id.
Diambil pada Tanggal 9 April 2012.
http//:www.yahoo.finance.com. Diambil pada
Tanggal 9 April 2012.
http//:www.campur-aduk.com/2012/02/download-icmd-2009-2010-2011-daftar-emiten
bei-2005-2011/
Mahmud, Hanafi dan Abdul, Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta:Penerbit AMP-YKPN.
Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.
Natarsyah,
Syahib. 2000. “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Perusahaan
Terhadap Harga Saham (Studi Industri Barang Konsumsi)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.5, No. 3, Hal. 294-312.
Diakses pada tanggal 18 Desember
2011 dari http://www.docstoc.com/docs/23253535/Jurnal-Akuntansi---ANALISIS-FAKTOR
FUNDAMENTAL-DAN-RISIKO.
Ratnasari. 2003. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental, Volume Pedagangan dan Nilai
Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham di BEI (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur Dan Perbankan)”, Tesis Program Studi Sarjana Megister Manajemen
Universitas Diponogoro (tidak dipublikasi).
Ross,
S.A, et. all. 2003. “Corporate Finance (8 ed)”. New York.
Sugiyono.
2010. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Ulupui.
2005. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas Dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham
(Studi Pada Perusahaan Makanan
Dan Minuman Dengan Kategori Industri
Barang Konsumsi Di BEJ”. Journal Ekonomi dan
Manajemen, Vol 5 No 3.
No comments:
Post a Comment